DESAKAN agar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dicopot menggema. Tak hanya satu pihak, ketidakpuasan atas kinerjanya mencuat dari kalangan dokter hingga fakultas kedokteran. Pernyataan dan kebijakannya dinilai kerap di luar batas.Hampir 400 guru besar Fakultas Kedokteran se-Indonesia menyatakan kecewa dengan kebijakan yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Bahkan, agenda pertemuan dengan para dekan fakultas kedokteran di sejumlah perguruan tinggi yang Jumat (23/5/2025) batal. Pasalnya, tidak ada satupun undangan yang hadir. Sebelumnya, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) juga minta Presiden Prabowo Subianto melakukan evaluasi terhadap Menteri Budi karena membuat kolegium tandingan. Kolegium versi Kemenkes tersebut dipilih secara online voting. Bukan berdasarkan standarisasi dunia kesehatan sebagaimana mestinya. Salah satu korbannya adalah Dr Piprim Basarah Yanuarso SpA(K), staf pengajar senior di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, Jakarta, yang juga menjabat Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Dia dipindahtugaskan secara mendadak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) ke RS Fatmawati. Tak hanya itu, beberapa waktu terakhir Menkes Budi melontarkan pernyataan-pernyataan kontroversial. Mulai dari "Jokowi Bos Saya" hingga sebut orang bergaji Rp 15 juta/ bulan lebih sehat dan ukuran celana jeans di atas 32-33 berisiko lebih cepat meninggal dunia. BACA BERITA LENGKAP, KLIK DISINI https://staging.lentera.co/upload/Epaper/26052025.pdf