
Surabaya – Rekomendasi PDI Perjuangan untuk Pemilihan Walikota Surabaya dipastikan akan turun dalam waktu dekat ini. Untuk itu, DPC PDI Perjuangan Surabaya merapatkan barisan untuk mensolidkan semua kekuatan guna memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, mengatakan rekomendasi akan turun sebelum 4 September 2020, atau sebelum hari dimulainya pendaftaran Pilkada di KPU. “Mungkin juga akan turun bulan Agustus, bulan peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia. Kami satukan dan solidkan semua kekuatan PDI Perjuangan untuk memenangkan Pilkada Surabaya,” kata Adi.
Menurutnya, kesadaran PDI Perjuangan telah dibangun lama untuk memenangkan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Surabaya yang akan menggantikan Walikota Tri Rismaharini dan Wakil Walikota Whisnu Sakti Buana.
“Kesadaran itu kami salurkan dengan memperkuat kerja-kerja kerakyatan di lapangan, yakni memperjuangkan kepentingan rakyat. Setiap hari tiada henti kader-kader PDI Perjuangan bekerja, keluar masuk kampung, termasuk di masa pandemi Covid-19. Rakyat tahu, bahwa PDI Perjuangan terus bergerak, tiada henti,” kata Adi.
Tekait dengan siapa calon walikota dan wakil walikota Surabaya yang akan mendapatkan mandat dari DPP PDI Perjuangan, Adi menandaskan bahwa semua itu tergantung keputusan DPP. Namun, pada tanggal 5-14 September 2019 lalu, PDI Perjuangan telah membuka pendaftaran bakal calon walikota dan bakal calon wakil walikota. Ada 19 orang yang mendaftar melalui pintu DPC Kota Surabaya, DPD Jatim, dan DPP. Enam diantaranya adalah kader aktif PDI Perjuangan yaitu Whisnu Sakti Buana dan Dyah Katarina yang mendaftar sebagai Bakal Calon Walikota, kemudian Armuji, Anugerah Aryadi, Oni Setiawan dan Eddy Tarmidi mendaftar sebagai Bakal Calon Wakil Walikota. (ufi/ist)