SURABAYA (Lenteratoday) – Fraksi Golkar DPRD Jatim menggagas penggunaan kain batik khas asal daerah pemilihan sebagai seragam dinas yang digunakan dalam kegiatan kedewanan. Juru bicara Partai Golkar, Freddy Poernomo, menjelaskan tujuan hal tersebut guna mempromosikan kearifan lokal sekaligus mendukung UKM batik di berbagai daerah.
Menurut Freddy, tata tertib DPRD Jatim perlu diubah agar penggunaan seragam dinas tersebut dikurangi, dengan fokus pada pakaian yang lebih mencerminkan budaya lokal, seperti PSL, Pakaian Kerja Jangka (PKJ), dan batik.
"Dengan mengenakan batik khas dari daerah pilihan masing-masing, para anggota dewan dapat membantu mempromosikan produk lokal dan mendukung industri batik yang digerakkan oleh UKM," jelas Freddy, Sabtu (14/09/2024).
Lebih lanjut, legislator asal Dapil Bojonegoro-Tuban itu mencontohkan langkah serupa yang telah dilakukan oleh DPRD Provinsi Yogyakarta, yang sejak lama menjadikan busana berbasis kearifan lokal sebagai bagian dari identitas kelembagaan. Ia berharap 120 anggota DPRD Jatim dapat mengikuti jejak tersebut, sekaligus memperkuat posisi batik yang telah diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.
Menurutnya, usulan ini dinilai dapat menjadi angin segar bagi pengrajin batik di Jawa Timur, yang karyanya berpotensi dipromosikan secara lebih luas melalui lembaga legislatif, sekaligus meningkatkan rasa bangga akan produk budaya lokal di kalangan wakil rakyat.
“Sekalian bisa membantu mepromosikan batik khas daerah masing-masing,” pungkasnya. (*)
Reporter: Pradhita | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
