
Surabaya – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada quartal kedua 2020 diperkirakan akan mengalami minus 4,3 % sampai 5 %. Untuk itu, Presiden RI Joko Widodo meminta supaya dilakukan penyaluran bantuan dana dan restrkturisasi pada UMKM dan Koperasi secepatnya.
Hal itu disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo saat acara penyaluran dana bergulir untuk koperasi dalam rangka pemilihan ekonomi nasional pada 100 koperasi di Indonesia yang dilakukan secara virtual. Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan bahwa keadaan saat ini semakin sulit, terlebih lagi bagaimana mengendalikan ekonomi dan covid-19 secara bersamaan.
“Pertumuhan ekonomi dunia minum 6 – 7,6 %. Gambaran apa yang ingin sampaikan, setiap bulan selalu berubah-rubah, sangat dinamis dan posisinya tidak semakin mudah tapi semakin sulit. Minus 2,5 % (Pertumbuhan ekonomi dunia), bulan berikutnya minus 5 %, dan satu bulan berikutnya minus 6-7,6 %. Gambaran kesulitannya seperti ini,” terang Jokowi, Kamis (23/7/2020).
Jokowi juga juga memaparkan kemungkinan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara akibat dampak ekonomi ini. Diantaranya adalah Prancis minus 17%, Inggris minus 15%, Jerman minus 11%, Amerikan minus 9,7%, Jepang minus 8,3%, Malaysia minus 8 %. “Isinya hanya minus minus minus dan minusnya dalam posisi yang gede gede,” kata Jokowi.
Sementara pertumbuhan ekonomi di Indonesia, lanjut Jokowi yang disaksikan secara virtual oleh beberapa kepala daerah termasuk Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, bahwa Indonesia di kuartal pertama masih plus 2,97 %. Jumlah tersebut menurun dimana pada periode sama tahun sebelumnya yaitu plus 5%. “Quartal kedua sudah akan jatuh mius, kita harus ngomong apadanya, bisa minus 4,3 % sampai mungkin 5 %,” tandasnya.
Untuk itu, Jokowi meminta supaya secepat cepatnya dilakukan penyaluran dana seperti relaksasi dan restrukturisasi pada UMKM dan koperasi, agar tidak kena imbas dari perlumbuhan ekonomi dunia yang melambat. Jokowi berharap pada quartal ketiga 2020 pertembuhan ekonomi sudah naik lagi, kalau diperkirakan malah akan lebih sulit lagi.
“Untuk itu kita mengajak pada kita semuanya untuk begereak menumbuhkan ekonomi agar tidak turun dan bisa kita untuk kembali naik. Dan saya senang setiap hari saya mendapatkan angka yang baik, konsumsi sudah mulai terungkit naik, artinya peredaran uang dibawah karena batuan dari dana desa, bansos tunai, bansos sembako itu mempengarui daya beli rumah tangga dan kosumsi masyarakat. Aktifitas ekpsornya juga naik dibanding bulan Mei dan Juni. Ini sudah baik, momentum ini jangan dilewatkan,” tandas Jokowi.
Dia meminta supaya secepatnya memberikan doronggan pinjaman pada para pelaku usaha utamanya pelaku UMKM. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) sebesar Rp 1 triliun. Diharapkan dana tersebut akan memacu pertumbuhan ekonomi sehingga pada quartal keempat pertumbuhan ekonomi semakin membaik.
“Ini yang kita inginkan, semua koperasi bergerak, UMKM juga diawal Agustus kita berikan pada 12 juta UMKM akan mengungkit ekomoni juga. Total nilainya yang diberikan tadi oleh Pak Menteri kurang lebih Rp 386 miliar, besok tambah lagi, minggu depan tambah lagi, sehingga koperasi yang kita miliki juga memberikan pelayanan cepat dan sesederhana mungkin,” pungkas Jokowi. (ufi)