
Surabaya – Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjutak sangat menyayangkan sikap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang tidak membukakan pintu Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) saat Menteri Pemuda dan Olahraga melakukan peninjauan.
“Misi utama Pak Menteri datang inikan untuk kebaikan kita. Kenapa Walikota kok tidak membukakan dan menutup seperti itu. Saya sangat menyayangkan mentelitas arogansi seperti itu dengan era demokrasi seperti ini. Kalau tidak Walikota, bisa kan Kasidispranya yang membuka,” tandas Sahat, politisi dari Partai Golkar ini.
Padahal, lanjut Sahat, dia tahu jika Dispora Provinsi Jatim sudah melakukan koordinasi terkait kedatangan Menpora. “Saya harap Walikota untuk mengkondisikan ulang,” katanya dengan nada yang agak tinggi.
Kembali dia menegaskan bahwa dari sisi pemerintahn yang baik itu harusnya ada kerjasama antar kelembagaan dan pihak Kota dengan Provinsi. “Kalau sampai tidak membukakan pintu, dan tidak bisa komunikasi, saya pikir ini kan sangat disayangkan di era teruka saat ini,” tandasnya.
Terkait dengan bau sampah di stadion, Sahat juga menegaskan bahwa tidak hanya gubernur, semua orang tahu. Sahat juga menegaskan bahwa dia sudah sepuluh tahun dapil Surabaya dan menegaskan memang ada bau di stadion itu. “Kalau memang bau ya berfikir bagaimana caranya supaya tidak bau, kan gitu. Dan Pak Meteri datang kan dalam rangka memberikan kebaikan, pikir kenapa kok suudhon bukan khusnudon. Saya harap ibu Walikota segera berkoordinasi dengan Pak Menteri untuk mengulang lagi peninjauan Gelora Bung Tomo,” pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, melakukan tinjauan ke Stadion GBK untuk melihat kesiapan stadion tersebut. Sayangnya, kunjungan pada Minggu (3/11/2019) kemarin gagal lataran pintu stadion terkunci dan tidak bisa masuk ke dalam. Terkait dengan bau sampah, Menpora juga mengaku mencium bau tersebut ketika berada di GBK. (ufi)