SURABAYA (Lenteratoday) - Direktur Utama Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PD RPH) Kota Surabaya, Fajar Arifianto Isnugroho, mengungkapkan di momen Iduladha 1445 hijriyah, penjualan hewan kurban mengalami peningkatan. Sayangnya, untuk jasa pemotongan hewan kurban mengalami penurunan.
"Tahun lalu (2023) penjualan sapi meningkat untuk pemotongan turun. Penjualan tahun lalu sekitar 70 ekor, kalau pemotongan hewan sekitar 130-an. Tahun ini (2024) yang dipotong di RPH ada 77 hewan kurban. Kemudian untuk penjualan ada 110 ekor," ungkap Fajar, Senin (17/6/2024).
Fajar menjelaskan, alasan adanya penurunan di jasa pemotongan hewan kurban yakni karena tahun ini tidak banyak isu penyakit sapi yang mengkhawatirkan.
Untuk itu, pihak masjid atau masyrakat lebih percaya diri untuk memotong sapi atau hewan kurbannya secara mandiri.
"Kalau 2022-2023 risiko penyakit pada hewan seperti Lumpy Skin Diseases (LSD) dan penyakit mulut dan kuku (PMK) itu banyak, sehingga masyarakat menyerahkan pemotongannya ke RPH," tuturnya.
Meski demikian, pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap melakukan pemotongan hewan kurban di RPH yang ada.
"Padahal ada penyakit atau tidak, pemotongan itu yang sehat, aman dan terjamin tetap di RPH. Karena tidak menganggu lingkungan, praktis, bersih dan terjamin kesyar'ian dan kehalalannya," tukasnya. (*)
Reporter: Amanah | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
