
Operator waralaba Pizza Hut dan Wendy's, NPC International yang menaungi 1.200 Pizza Hut dan hampir 400 restoran Wendy di Amerika Serikat baru saja mengajukan kebangkrutan.
Waralaba ini diketahui tengah berada pada badai masalah akibat lockdown terkait virus corona, beban utang besar hampir USD1 miliar dan meningkatnya biaya tenaga kerja dan makanan.
Dilansir dari CNN Business di Jakarta, Kamis (2/7/2020) Pizza Hut di AS juga telah berjuang dengan penjualan baru-baru ini. Meski demikian restoran NPC akan terus beroperasi saat menavigasi proses Bab 11. Sebagaimana diketahui, perusahaan telah mempekerjakan hampir 40.000 orang di 27 negara bagian AS.
Dalam sebuah pernyataan kepada CNN Business, Pizza Hut mengatakan pengajuan yang diharapkan dan tetap mendukung NPC.
Perusahaan menambahkan bahwa pengarsipan akan memperkuat kesehatan dan kinerja keseluruhan sistem secara keseluruhan untuk jangka panjang.
Pizza Hut, yang dimiliki oleh Yum! Brands baru saja menunjuk lebih baik baru-baru ini lantaran penjualan di restoran AS yang telah dibuka telah mulai pulih dari posisi terendah mereka pada bulan Maret. Di Amerika Serikat, Pizza Hut memiliki 7.100 restoran.
Jon Weber, CEO divisi Pizza Hut NPC, mengatakan dalam sebuah pernyataan perusahaan akan menggunakan Bab 11 untuk mengevaluasi dan mengoptimalkan portofolio restoran sehingga berada pada posisi terbaik untuk memenuhi kebutuhan konsumen di seluruh negeri.
Sementara NPC mengoperasikan hanya sebagian kecil dari kira-kira 6.500 restoran AS di Wendy.
"Kami berharap NPC akan terus menjadi anggota keluarga Wendy yang produktif, dan kami akan terus berkoordinasi erat dan mendukung mereka bergerak maju," ujar rantai burger itu.
Wendy’s
Padahal, jaringan makanan cepat saji Wendy’s telah mendirikan kios-kios pemesanan mandiri di sekitar seribu lokasi di seluruh Amerika supaya bisa menghemat biaya SDM dan meningkatkan efesiensi.
Suratkabar “Colombus Dispatch” melaporkan pernyataan David Trimm – juru bicara perusahaan yang berkantor di Ohio itu – yang mengatakan waralaba yang ingin bekerjasama dengan Wendy's akan membangun tiga kios di lokasi mereka.
“Mereka ingin memperbaiki otomatisasi dan biaya SDM, dan ini cara yang baik”, ujar Darren Tristano, Wakil Presiden Technomic – sebuah perusahaan konsultasi dan riset layanan makanan dalam wawancara dengan suratkabar tersebut.
“Wendy’s juga berupaya menambah pengalaman pelanggan mereka. Pelanggan yang lebih mudah lebih suka menggunakan kios,” tambahnya.
Perusahaan itu mengatakan diperkirakan akan mulai meraih profit kembali atas investasi tersebut dalam waktu dua tahun (Ist).