25 June 2025

Get In Touch

Perlu Kedisiplinan dari Penderita TBC di Lingkungan Kerja

Peneliti tuberkulosis dan akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Ahmad Fuady M.Sc PhD dalam konferensi pers Hari Tuberkulosis bersama Stop TB Partnership Indonesia (STPI) di Jakarta, Senin (25/3/2024) -Ant
Peneliti tuberkulosis dan akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Ahmad Fuady M.Sc PhD dalam konferensi pers Hari Tuberkulosis bersama Stop TB Partnership Indonesia (STPI) di Jakarta, Senin (25/3/2024) -Ant

JAKARTA (Lenteratoday) -Peneliti tuberkulosis dan akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Ahmad Fuady M.Sc PhD mengatakan pekerja yang mengalami tuberkulosis atau TBC perlu menerapkan kedisiplinan agar tidak menularkan rekan kerja di kantor seperti memakai masker dan ruangan kerja dengan ventilasi baik.

"Pertama pakai masker, kedua ruangannya punya ventilasi yang baik jangan di ruang tertutup, kalau setelah dua minggu nggak ada kuman TBC yang kelihatan, sebenarnya aman untuk dia bersosialisasi dengan yang lain," katanya dalam konferensi pers Hari Tuberkulosis bersama Stop TB Partnership Indonesia (STPI) di Jakarta.

Ahmad mengatakan jika pasien TBC sensitif obat menjalani pengobatan teratur, maka dalam 2 minggu sudah bisa terlihat hasil baiknya karena gejalanya turun.

Pemeriksaan dahak juga bisa dilakukan dalam dua minggu pengobatan, namun pasien harus tetap memakai masker saat berinteraksi dengan orang lain.

Advokasi kepada perusahaan juga perlu dilakukan untuk memberi edukasi bahwa TBC bisa disembuhkan meskipun termasuk penyakit menular.

"Yang sulit adalah rekan kerja nggak mau kerja bareng lagi, pimpinan menyuruh pindah tempat lain, ini yang harus di advokasi ke perusahaan supaya mereka ngerti TBC penyakit menular tapi bisa disembuhkan bahkan dalam 2 minggu," katanya.

Indikator kesembuhan pasien TBC adalah jika tidak ada lagi kuman di dahak dan jaringan paru. Kuman tersebut bisa hilang atau pindah tempat dan terperangkap di organ lain, yang jika daya tahan tubuh menurun, bisa terjadi kekambuhan.

Sementara itu, Ahmad mengatakan pengobatan TBC ditanggung BPJS selama 2 bulan. Selain itu juga ada pengobatan yang mengonsumsi obat selama 6 bulan, namun jika tidak disiplin dan berhenti di tengah pengobatan risiko kambuhnya akan lebih besar.

Jika memiliki faktor risiko seperti diabetes, HIV Aids, malnutrisi dan kegemukan, bisa dilakukan pengecekan medis karena bisa berisiko terkena TBC.

"Orang kurus nggak TBC tapi kurus karena nutrisinya jelek, kalau kegemukan juga harus periksa karena nggak a bagus itu juga bisa berisiko," tutup Ahmad, mengutip Antara, Selasa (26/3/2024)*

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.
  BENCHMARKS  
Loading Time: Base Classes  0.0003
Controller Execution Time ( Blog / Remap )  5.4876
Total Execution Time  5.4879
  GET DATA  
No GET data exists
  MEMORY USAGE  
4,504,088 bytes
  POST DATA  
No POST data exists
  URI STRING  
post/item/174172/Perlu-Kedisiplinan-dari-Penderita-TBC-di-Lingkungan-Kerja
  CLASS/METHOD  
blog/item
  DATABASE:  ps_lentera (Blog:$db)   QUERIES: 339 (5.4110 seconds)  (Show)
  HTTP HEADERS  (Show)
  SESSION DATA  (Show)
  CONFIG VARIABLES  (Show)