
Microsoft mempercepat niatnya menutup seluruh Microsoft Store secara permanen. Apakah latar belakang di balik putusan tersebut?
Microsoft mengumumkan secara resmi akan menutup permanen semua gerai fisik dari Microsoft Store. Langkah ini diambil lantaran Microsoft ingin fokus pada penjualan daring.
Tercatat ada 83 gerai fisik Microsoft Store yang akan ditutup dan tersebar di seluruh dunia. Raksasa teknologi asal Amerika Serikat itu berencana memindahkan semua layanannya melalui situs resmi perusahaan.
Perusahaan mengambil langkah itu guna memfokuskan penjualan di saluran daring. Asal tahu saja, Microsoft yakin bisa melayani pelanggan tanpa gerai fisik.
"Penjualan kami sudah bertumbuh secara daring, setelah produk berkembang ke penawaran digital. Tim kami berhasil melayani pelanggan di luar toko fisik," ujar Corporate Vice President Microsoft David Porter, dikutip dari The Verge, Minggu (28/6/2020).
Sebenarnya Microsoft ingin menerapkan kebijakan ini mulai tahun 2021. Namun, karena terjadi wabah virus corona yang melanda dunia, perusahaan memutuskan untuk mempercepat rencana tersebut.
Meski menutup puluhan gerai fisik, Microsoft mengklaim itu tak 'kan memengaruhi pekerjaan di toko-toko tersebut. "Mereka masih tetap akan menjadi tenaga kerja kami," begitu kata perusahaan.
Lebih lanjut, empat gerai fisik Microsoft juga bakal beralih menjadi Experience Store, berlokasi di New York, Sydney, London, dan Washington (Ist).