GAZA (Lenteratoday)-Kawasan di sekitar (RSI) di Gaza bagian utara kembali dibombardir pasukan zionis Israel pada Jumat (10/11/2023) dini hari WIB. Video yang beredar menunjukkan serangan yang masif dan ekstrem.
“Mereka mengebom kami yang ada di dalam rumah sakit! Allahu Akbar!” begitu antara lain yang terdengar dalam video itu.
Dalam video tampak serangan membuat orang-orang berlarian menyelamatkan diri. Ada yang berlari dari tenda-tenda warna putih yang diduga tenda darurat RSI untuk merawat korban perang.
Media Palestina, Quds News Network, melaporkan bahwa direktur RSI mengatakan area di sekitar rumah sakit sedikitnya dijatuhi 11 roket.
Pemboman oleh pasukan penjajah itu dilaporkan menyebabkan beberapa kematian dan cedera, sebagian besar anak-anak.
RSI adalah rumah sakit yang berdiri di atas tanah wakaf otoritas Palestina, mulai dibangun pada 2011 atas donasi 100 persen dari masyarakat Indonesia. Saat ini ada 3 WNI sekaligus relawan MER-C yang mendedikasikan diri di RSI yang merawat ribuan warga Gaza korban keganasan Israel. Ketiga relawan ini menolak dievakuasi ke Indonesia.
Ini merupakan kesekian kalinya Israel memborbardir area di sekitar RSI. Pada 7 Oktober 2023, serangan udara Israel juga pernah menyasar RSI, merusak ambulans dan menewaskan seorang staf lokal MER-C— LSM di bidang kegawatdaruratan medis yang berkantor pusat di Jalan Kramat Lontar, Jakarta Pusat.
Israel awal pekan ini menuding RSI juga menjadi basis operasi pejuang Hamas. Tudingan ini dibantah MER-C yang terlibat pembangunan RSI sejak awal.
Tak cuma RSI, Israel juga menuding RS Qatar di Gaza memiliki terowongan yang mengarah ke markas pejuang Hamas. Hasil investigasi Al Jazeera menunjukkan, terowongan yang dituduhkan zionis Israel ternyata adalah saluran air.
Sumber: Quds News Network/Editor: widyawati
.jpg)
