
Pasuruan – Jumlah Rumah Tak Layak Huni (RTLH) di Kabupaten Pasuruan yang akan dibenahi tahun 2020 ini bakal bertambah. Rencananya akan ada sebanyak 171 unit rumah yang bakal dibenahi seiring dengan support anggaran dari pemerintah pusat.
“Selain program dari pemerintah daerah, kami juga mendapat sokongan dari pemerintah pusat untuk program rehab RTLH di Kabupaten Pasuruan,” ujar Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Pasuruan Hari Aprianto dikutip Rabu (10/6).
Sokongan dari pemerintah pusat itu membuat jumlah rumah tak layak yang akan dibedah bakal bertambah. Karena pemerintah daerah juga menyiapkan program yang sama untuk mendukung kepemilikan rumah layak bagi masyarakat tak mampu.
Sebanyak 1.735 unit RTLH bakal dibedah oleh pemkab Pasuruan. Dana sebesar Rp 26 miliar dialokasikan. Alokasinya, setiap unitnya dianggarkan hingga Rp 15 juta. Sementara sebanyak 171 unit rumah bakal dibangun oleh pemerintah pusat tahun ini. Setiap unitnya, dialokasikan Rp 17,5 juta. Total anggaran yang dialokasikan, mencapai Rp 2,9 miliar.
Bantuan tersebut tentunya akan berdampak besar terhadap penanganan rumah tak layak di Kabupaten Pasuruan. Mengingat, jumlah RTLH di Kabupaten Pasuruan masih tinggi. Mencapai belasan ribu unit.“Kami terus berupaya menangani RTLH di Kabupaten Pasuruan. Supaya, masyarakat tak mampu memiliki hunian yang memadai,” bebernya.
Terkait pandemi corona, Kabupaten Pasuruan berkomitmen program bedah Rumah Tak Layak Huni tetap jalan. Kegiatan tersebut tetap dilaksanakan karena sesuai pencairan dana untuk dialokasikan pada warga yang berhak mendapatkan program itu.
Menurut Hari, RTLH di Kabupaten Pasuruan tetap jalan karena kontrak program bedah rumah sudah dilakukan sebelum 31 Maret 2020.“Program RTLH ini tidak bisa ditunda,” ujarrnya.
Menurutnya, meski dalam kondisi wabah Covid-19, bahkan sebagian penerima RTLH berada di lawasan zona merah, namun tak berpengaruh, karena kontraknya selesai sebelum 31 Maret.“Makanya, program RTLH masih bisa dijalankan sesuai jadwal,” ujar Hari Aprianto.
Diakuinya, jumlah anggaran yang dialokasikan, jauh lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya.Pada 2019 lalu, program itu hanya dianggarkan sebesar Rp 25 miliar. Namun, banyaknya jumlah rumah yang dibenahi sama. Yakni 2 ribu unit rumah. Letak perbedaannya adalah, setiap unit rumah yang dibedah dialokasikan Rp 15 juta. Untuk 2019 lalu, Rp 12,5 juta per unitnya.“Pelaksanaannya seperti yang diprogramkan sebelumnya, tak ada pemangkasan,” tegas Hari.(adv)