
Oppo, Vivo dan Realme merupakan brand smartphone dari negara China yang tidak hanya memiliki pabrik untuk produksi di negaranya saja.
Brand tersebut juga memiliki pabrik di Indonesia untuk mempermudah produksi dan hadirnya smartphone baru.
Di India pun ketiganya memiliki sebuah pabrik namun diketahui baru-baru ini dipaksa untuk berhenti. Hal ini disebabkan karena Covid-19 yang sudah menyebar di negara India.
Oppo diketahui sebagai pemegang kontrak produsen untuk brand Realme dan OnePlus di negara tersebut.
Namun kedua brand juga tidak bisa berproduksi, karena fasilitas Oppo yang ditutup.
Pabrik perusahaan ditutup di bawah karantina umum, yang berlaku untuk setiap perusahaan di negara India.
Melansir Gizchina, seharusnya produksi masih bisa berjalan seperti biasa, tetapi pada hari-hari awal beberapa pekerja didiagnosis, itulah sebabnya pemerintah memutuskan untuk menutup kembali pabrik.
Beragam smartphone yang akan hadir juga terpaksa ditunda hingga waktu yang belum diketahui.
Brand Realme yang menjadi favorit negara tersebut karena murah juga tidak menghadirkan smartphone terbarunya.
Menurut Presiden All-India Association of Mobile Retailers, mengatakan pabrikan lain menghadapi situasi serupa.
Intinya, virus berdampak negatif pada seluruh industri bukan hanya smartphone saja.
Dia juga mengatakan bahwa sekitar 20 persen dari pengecer tidak akan dapat melanjutkan penjualan tanpa dukungan pemerintah.
Karena margin rendah di segmen harga anggaran pasar dan tidak populernya smartphone yang lebih mahal.
Di Indonesia juga mengalami hal ini, namun pemerintah sudah dalam tahap menuju new normal.
Dengan tahap new normal ini, diharapkan sektor ekonomi kembali berjalan lancar dan bisa mendukung sektor industri lainnya.
Sejak awal tahun 2020 memang merupakan masa yang berat bagi industri smartphone. Masuk akal, karena permintaan konsumen yang turun pada masa pandemi.
Berdasarkan laporan International Data Corporation (IDC) menunjukkan data, Vivo Smartphone menduduki posisi 5 untuk smartphone global dan menduduki posisi 1 di pasar smartphone Indonesia.
Vivo juga melaporkan pencapaian lainnya yaitu berdasarkan laporan baru Quarterly Mobile Phone Tracker Q1-2020 oleh International Data Corporation (IDC), menunjukkan Vivo telah mencatat pencapaian baru dengan menempati posisi pertama brand smartphone di Indonesia.
"Untuk kuartal pertama di tahun 2020, IDC telah mengeluarkan data terbarunya, dan vivo berada di urutan satu untuk industri smartphone di Indonesia," ujar Risky Febrian, Market Analyst IDC Indonesia mengkonfirmasi ke pihak Vivo.
Vivo mendapat posisi nomor 1 di pasar smartphone Indonesia di Q1 2020 ini dengan market share sebesar 27,4 persen. Artikel ini sudah tayang di E-Paper Lentera Today edisi hari ini (Kamis, 11/11/2020) -Ist/abh.