
GrabMart, yang awalnya merupakan layanan pengiriman kebutuhan harian untuk mendukung pelanggan selama pandemi Covid-19, saat ini telah bermitra dengan lebih dari 3.000 toko di Asia Tenggara.
Grab mengumumkan ekpansinya GrabMart ke 8 negara Asia Tenggara. Delapan negara tersebut, antara lain Singapura, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand, Filipina, Myanmar, dan Kamboja.
Regional Head of GrabFood and GrabMart Demi Yu mengatakan perusahaan memanfaatkan teknologi serta luasnya jaringan pengiriman dan jaringan operasional di delapan negara tersebut untuk mengembangkan layanan GrabMart di Asia Tenggara.
Beberapa di antaranya adalah supermarket terkemuka dan toserba, yaitu FairPrice Xpress, FamilyMart, Lawson, Mahnaz Food, Maxvalu, dan Tops.
"Dalam keadaan normal pasca Covid-19 mendatang, kami memproyeksikan permintaan akan layanan pengiriman tetap tinggi. Kami akan terus melakukan ekspansi layanan GrabMart sehingga dapat memenuhi kebutuhan belanja para pelanggan,” kata Yu, dikutip dari laman berita Bisnis.
Di Indonesia, Grab telah membuka lima pusat pengiriman kebutuhan harian digital bernama GrabMart Daily guna memenuhi peningkatan permintaan akan pengiriman barang-barang kebutuhan pokok.
GrabMart Daily dapat memangkas waktu pengiriman hingga 50 persen yang mana pelanggan dapat menerima barang-barang pesanan dalam waktu 30 menit.
Barang-barang yang ditawarkan GrabMart Daily dipilih berdasarkan kebutuhan pelanggan berbasis daring dan terdiri atas keperluan dasar, seperti makanan dan minuman dalam kemasan dan produk perawatan pribadi.
Terpisah, Head of Public Affairs Grab Indonesia Tri Anreianno mengatakan Grab dihadapkan dengan masa depan yang sangat menantang untuk dapat 'kembali normal' selama Covid-19 tetap menjadi ancaman di banyak negara tempat kami beroperasi.
Grab Indonesia beradaptasi dengan tantangan normal baru dengan kemungkinan terburuk aktivitas ojek online (ojol) penumpang belum akan berjalan. Dengan demikian, aktivitas pengiriman barang pun menjadi andalan.
Dalam situasi baru ini, aplikator yang induk usahanya berbasis di Singapura tersebut, telah mengadaptasi bisnisnya untuk tetap berkembang mengikuti kondisi dan situasi terkini.
Pertama, pihaknya menginovasikan model bisnis untuk memenuhi kebutuhan pasar, misalnya dengan perluasan GrabMart.
Kedua, memastikan keamanan dan kesehatan para pemangku kepentingan dengan memperketat standar keselamatan dan kebersihan.
Ketiga, Grab terangnya, beradaptasi dengan perubahan kebiasaan konsumen yang mulai beralih ke online dengan memanfaatkan teknologi untuk memberi dampak positif.
Keempat, aktif mengelola keuangan perusahaan untuk dapat menghadapi resesi perekonomian yang dapat terjadi, dimana manajemen Senior Grab mendonasikan 20 persen dari gaji mereka secara sukarela. Artikel ini sudh tayang di E-Paper Lentera Todya edisi hari ini (Selasa, 9/6/2020) Ist-abh.