
Surabaya – Meski masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya sudah dianggap selesai, namun penambahan jumlah pasien positif covid-19 di Jatim masih cukup tinggi. Senin (8/6/2020) tercatat terjadi penambahan hingga 328 orang.
Untuk itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta pada semua masyarakat untuk tetap patuh pada protokol kesehatan. Langkah ini menjadi langkah yang cukup efektif guna memutus mata rantai penyebaran virus covid-19. “Selalu meningkatkan kewaspadaan dan taat pada protokol keseahatan menjadi faksin yang paling efektif,” katanya, Senin (8/6/2020) malam.
Dengan adanya penambahan kasus positif sebanyak 328 orang, maka jumlah total kasus positif covid-19 di Jatim mencapai 6.297 kasus. Yang terbanyak tetap Surabaya yaitu 236 kasus, baru setelah itu ada Sidoarjo 20 kasus, Gresik 5 kasus, Kediri 12 kasus, Lamongan 16 kasus, Probolinggo 1 kasus, Malang 1 kasus, Jombang 1 kasus, Bangkalan 18 kasus, Jember 2 kasus, Mojokerto 9 kasus, Kota Kediri 2 kasus, Lumajang 1 kasus, Nganjuk 1 kasus, Kota Probolinggo 2 kasus, dan Banyuwangi 1 kasus.
Sementar dari kasus positif itu sudah ada 1584 yang dinyatakan sembuh. Sedangkan untuk pasien sembuh pada Senin (8/6/2020) ada 87 orang. Penambahan tersebut diantaranya dari Nganjuk 2 orang, Madiun 2 orang, Kota Probolinggo 4 orang, Bondowoso 1 orang, Ngawi 2 orang, Surabaya 55 orang, Sidoarjo 1 orang, Gresik 4 orang, Lamongan 3 orang, Malang 4 orang, Magetan 2 orang, Bangkalan 1 orang, dan Kota Malang 6 orang.
Gubernur Khofifah juga mengucapkan bela sunkawa atas pasien yang diyatakan meninggal dunia. Setidaknya ada 12 tambahan meninggal dunia, sehingga total yang sudah meninggal mencapai 514 orang. Untuk penambahan baru ini diantaranya Surabaya 3 orang, Sidoarjo 2 orang, Gresik 1 orang, Malang 1 orang, Bangkalan 1 orang, Situbondo 2 orang, dan Kabupaten Sampang 2 orang.
Disatu sisi, jumlah pasien yang masih dalam pemhawasa (PDP) juga telihat tinggi. Setidaknya ini terihat dari data yang ada di Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 jatim dimana jumlah kasus PDP mencapai 7.489 dan yang masih diawasi ada 3493 orang. Sedangkan orang yang berstus dalam pemantauan (ODP) ada 25.558 kasus dan yang masih dipantau ada 3.879 orang. (ufi)