
Kediri - Janji manajemen PG Pesantren Baru, Kecamatan Pesantren kepada Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar untuk menerapkan protokol kesehatan pada musim giling benar-benar dilaksanakan. Awal musim giling yang biasanya ditandai perayaan dan prosesi adat pengantin tebu, kali ini ditiadakan dan diganti dengan kegiatan sosial dan pemberian bantuan pada terdampak Covid-19.
“Baik di area pabrik dan kantor, kami menerapkan protokol kesehatan sesuai imbauan pemerintah,” kata General Manager PG Pesantren Baru, Bambang Hadi N, Senin (8/6/2020). Penerapan protokol kesehatan terlihat mulai dari pos keamanan pintu gerbang masuk pabrik dimana semua karyawan dan tamu wajib yang berjumlah sekitar 1.500 orang mengenakan masker dan cuci tangan.
Selanjutnya, ketika memasuki area pabrik atau kantor, tamu dan karyawan wajib membasuh tangan dengan handsanitizer yang disiapkan petugas jaga di pintu. Selanjutnya petugas akan mengecek suhu menggunakan thermo gun. Sedangkan untuk karyawan yang bekerja di pabrik, tempat parkirnya pun dipisah per shift . Tujuannya agar mengurangi kerumunan ketika shift berakhir.
Bagi karyawan pabrik, usai cuci tangan di pos satpam depan, harus cuci tangan lagi di ruang khusus. Di ruang tersebut juga terdapat pengukur suhu otomatis yang akan menampilkan suhu seseorang dan suhu ruangan di layar monitor besar yang menempel di dinding.
“Kita beli alat itu baru-baru ini. Biar security tidak kerepotan mengecek suhu satu per satu. Sebab karyawannya banyak,” tambah Bambang. Bila ada yang suhunya di atas 38 derajad Celcius maka diarahkan ke klinik.
Bambang mengaku tak mudah mengubah kebiasaan bagi 1500-an karyawan. Bila dihitung dengan mitra dan karyawan musiman, jumlahnya ada 4000-an orang. Semua terhubung sehingga dibutuhkan kedisiplinan semuanya.
“Paling susah soal kebiasaan nongkrong dan bergerombol. Misalnya sopir truk pengangkut tebu dan penebang tebu di luar pabrik. Mereka mitra kami. Tetap kami sosialisasikan dengan tekun,” kata Bambang.
Di PG Pesantren Baru juga dibentuk tim khusus terkait kegiatan sosialisasi dan pengendalian Covid-19 antara lain Azis Rahman Bayu Surono, Asisten Manajer SDM Pengadaan dan Umum serta Wisnu Ari Nugroho, Manajer Keuangan dan Umum. Penanggung jawab ini memastikan protokol kesehatan dan program terkait penanggulangan Covid-19 tetap dilakukan semua pihak terkait.
Terkait dengan klaster pabrik rokok Tulungagung di Kelurahan Tempurejo yang letaknya dekat dengan pabrik, Bambang mengatakan bahwa beberapa karyawan memang berasal dari kelurahan itu. Sesuai protokol, untuk karyawan dari klaster penularan diliburkan selama 14 hari. Setelahnya bisa masuk kembali seperti biasa jika dinyatakan sehat.
“Hal itu juga berpengaruh pada proses produksi sebab kami harus mengistirahatkan karyawan,” tambah Bambang. Namun secara keseluruhan tidak memengaruhi target produksi. Musim giling tahun ini, PG Pesantren Baru menargetkan jumlah giling tebu 72 ribu ton tebu dengan rendemen 8,2 pesen. (gos)