MOJOKERTO (Lenteratoday)- Wakil DPRD Kota Mojokerto, H. Junaedi Malik, SE angkat bicara soal permasalahan proyek pembangunan lokasi penghijauan taman kota. Diketahui, warga memprotes karena pembangunan di kiri Kantor Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto menutup akses jalan.
H. Junaedi Malik mengatakan, pihak PUPR bidang Bina Marga harusnya lebih dulu melakukan kajian sebelum memulai proyek."Kita sudah koordinasikan keluhan warga pemilik lahan tersebut ke pihak PUPR terkait pembangunan lokasi penghijauan taman kota tersebut. Saya sudah berkoordinasi melalui WhatsApp ponsel saya ke Plt. Kepala Dinas PUPR Kota Mojokerto Mas Nara. Jika hal itu nanti tidak diindahkan oleh pihak pelaksana program pekerjaan dan apabila nanti si pemilik lahan berencana akan melakukan aktivitas harus memerlukan akses jalan keluar - masuk maka pastinya akan melakukan pembongkaran lahan penghijauan tersebut," ungkap Junaedi, dikutip Jumat (8/9/2023).
Masih kata Junaedi, dengan adanya protes tersebut ada potensi kerugian negara."Harusnya pihak PUPR sudah mengkaji dulu sebelum dikerjakan, karena yang pasti pihak PUPR tidak mengajak komunikasi dulu dengan pihak pemilik lahan," pungkas Junaedi.
Sementara itu, Handoyo Wicaksono pihak pemilik lahan yang diwakili Lukas Erfan Putra pemilik lahan mint tetap dikasih akses jalan keluar - masuk di dua jalur yakni sisi sebelah barat dan sebelah timur.
"Saya kemarin sempat dihubungi melalui ponsel saya sama staf PUPR namanya mas Bagus di bagian Bina Marga yang intinya permintaan kita akan disetujui oleh pihak PUPR dan menurutnya sesegera mungkin dikoordinasikan kepada pihak pelaksana pekerja proyek. Tinggal kita lihat aja nanti apakah dilaksanakan atau tidak," pungkas Lukas. (*)
Reporter: Wisnu Joedha/Editor: widyawati
.jpg)
