28 August 2025

Get In Touch

Perubahan Tren, Industri Pariwisata Harus Beradaptasi dengan Situasi

Raja Ampat, Papua (Travel LINK)
Raja Ampat, Papua (Travel LINK)

Dari sekian banyak sektor industri, pariwisata menjadi sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19 yang kemudian berimbas kepada sektor lain.

Ada banyak pelaku atau pegiat pariwisata mulai dari mereka yang bekerja di bidang penginapan, perhotelan, transportasi, pertunjukan, tour guide, serta sektor lain misalnya pelaku seni dan budaya seperti seni tari, pelukis, dan pemahat.

Belum lagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) termasuk industri souvenir dan kuliner.

Sektor yang juga terkena dampak negatif dari pandemi Covid-19 ialah maskapai penerbangan, hotel, restoran, dan agen perjalanan.

Mengutip laman Warta Ekonomi, data dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyebutkan kerugian pariwisata per April 2020 adalah sebesar 1,5 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp 21 triliun.

Berdasarkan pada kondisi tersebut, dibutuhkan strategi tepat untuk bisa memulihkan dan menggerakkan roda perekonomian khususnya di sektor pariwisata. Strategi yang bisa dilakukan pada saat ini ialah

1. membuat branding strategi baru misalnya no worries of corona, enjoy your holiday;

2. Menggunakan media sosial untuk melakukan promosi secara gencar, misalnya lewat Instagram dan Facebook;

3. Melakukan promosi safety and healthy of tourism ke turis internasional;

4. Mendukung pelaku/pegiat pariwisata dalam industri pariwisata misalnya pemerintah dan bank memberikan relaksasi peminjaman bank, pengurangan biaya listrik serta air, keringanan retribusi pajak pemda (pemerintah daerah);

5. Menguatkan SOP mitigasi pariwisata (wabah penyakit dan bencana alam). Indonesia adalah negara prone to  disasters artinya kita dekat dengan keadaan bencana alam sewaktu-waktu seperti gunung berapi meletus, longsor, banjir, atau bencana nonalam seperti wabah pandemi virus Covid-19 ini;

6. Prioritas wisata ekoturisme (memadukan alam dan budaya) dibanding mass tourism. Karena orang akan lebih selektif memilih wisata yang bersifat privat dibanding secara group tour dan menghindari tour massal.

Sementara itu, ada tiga hal yang harus diperhatikan industri pariwisata di tempat tujuan atau tempat lokasi wisata itu berada yakni

(1) memperhatikan protokol kesehatan yang bersifat wajib atau mandatory dan menjaga kebersihan lokasi wisata.

(2) Menjaga keselamatan dan keamanan (sistem mitigasi diperkuat baik bencana alam dan non-bencana alam seperti wabah penyakit).

(3) Menjaga kenyamanan (hospitality), melakukan pembangunan infrastruktur dasar misalnya jalan dan jembatan di tempat wisata. Pada akhirnya kita menuju ke new discourse of tourism serta diharap bisa memulihkan ekonomi pariwisata kita ke depan dengan tujuan akhirnya yakni kesejahteraan masyarakat.

Presiden Joko Widodo saat menggelar rapat terbatas secara virtual (Kamis, 28/5/2020), salah satu bahasan adalah tatanan normal baru di bidang pariwisata.

"Saya ingin mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 akan membuka sebuah perubahan tentang tren pariwisata di dunia. Di mana, isu healthhygiene, serta safety (dan) security akan menjadi pertimbangan utama bagi wisatawan yang ingin melancong," kata Jokowi.

Jokowi meminta pelaku usaha pariwisata harus mampu beradaptasi dengan situasi yang terjadi saat ini dan wajib untuk menerapkan protokol kesehatan sambil belajar dari negara lain yang sudah menerapkan tatanan normal baru di sektor pariwisata.

"Referensi liburan akan bergeser ke alternatif liburan yang tidak banyak orang, seperti solo travel tourwellness tour, dan termasuk juga di dalamnya virtual tourism serta staycation,” lanjutnya.

Pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif harus betul-betul mengantisipasi terjadinya perubahan tren ini dan kita harus betul-betul bisa mencium perubahannya ke arah mana.

Sehabis pandemi ini, kata Jokowi, harus melakukan inovasi, melakukan perbaikan-perbaikan sehingga bisa cepat beradaptasi dengan perubahan tren yang kemungkinan besar nanti akan terjadi di dunia pariwisata global. Artikel ini sudah tayang di E-Paper LenteraToday edisi hari Jumat (5/6/2020) -abh-

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.
  BENCHMARKS  
Loading Time: Base Classes  0.0003
Controller Execution Time ( Blog / Remap )  5.1619
Total Execution Time  5.1623
  GET DATA  
No GET data exists
  MEMORY USAGE  
4,518,384 bytes
  POST DATA  
No POST data exists
  URI STRING  
post/item/15088/Perubahan-Tren-Industri-Pariwisata-Harus-Beradaptasi-dengan-Situasi
  CLASS/METHOD  
blog/item
  DATABASE:  ps_lentera (Blog:$db)   QUERIES: 318 (5.1181 seconds)  (Show)
  HTTP HEADERS  (Show)
  SESSION DATA  (Show)
  CONFIG VARIABLES  (Show)