
Kediri - Tempat ibadah di Kota Kediri melakukan berbagai persiapan jelang dibuka kembali saat dimulai new normal. Persiapan tempat ibadah tersebut dicek langsung Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar, Kamis (4/6/2020).
Adalah Masjid Al-Khalid yang terletak di Kelurahan Semampir, Kecamatan Kota, Kota Kediri, tempat ibadah yang paling awal dicek kesiapannya. Terutama terkait protokol kesehatan selama menjalankan ibadah salat berjamaah.
di Kota Kediri jelang new normal Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar mengecek kesiapan terkait penerapan era kenormalan baru atau new normal Kamis (4/6/2020). Masjid Al-Khalid yang terletak di Kelurahan Semampir, Kecamatan Kota, Kota Kediri menjadi tempat ibadah yang paling awal dicek kesiapannya.
Mengenakan songkok hitam, meja putih lengan panjang dan juga masker, Walikota Kediri berjalan ke dalam Masjid. Sebelum memasuki dalam masjid, walikota terlebih dulu mencuci tangan menggunakan sabun serta dicek suhu tubuh oleh anggota Takmir Masjid Al-Khalid. Di dalam masjid, Abdullah Abu Bakar langsung meninjau jarak antarjamaah yang telah diatur, lalu juga jarak pada tempat wudhu.
Wali Kota yang akrab disapa Mas Abu ini menyampaikan bahwa yang dilakukan untuk melihat kesiapan masjid di fase new normal. Apalagi umat muslim sekitar masjid sudah merindukan untuk kembali shalat berjamaah.
“Alhamdulillah, hari ini (Rabu, 4/6/2020) saya bisa ke Masjid Al-Khalid ditemani Gus Ab, sapaan akrab Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Kediri Abu Bakar Abdul Jalil, seluruh takmir dan juga Pak Ardi dari Kesra. Untuk mempersiapkan masjid-masjid karena kita tahu bersama masyarakat kita juga ingin sekali ke Masjid. Untuk beribadah dan berdoa dengan kapasitas yang tidak penuh. Jadi 50 persennya seperti sekarang ini dikasih batas-batas mana yang tidak boleh ditempati. Ini edukasi atau pembelajaran untuk masjid-masjid lain,” ujarnya.
Mas Abu menjelaskan saat ini keberadaam masjid di jalan besar belum diperbolehkan buka. Ini untuk memudahkan takmir mendeteksi yang ikut salat berjamaah saat masjid dibuka kembali. “Masjid yang ada di perlintasan jalan belum diperbolehkan. Nanti tetep kita yang urus izinnya ke gugus tugas. Jadi seperti di Al-Khalid ini boleh karena kita tahu bersama yang salat disini adalah warga-warga sekitar sini. Jadi semua bisa mendeteksi. Sembari membuka masjid juga mengetati dengan protokol kesehatan. Jangan lupa kalau ke masjid wajib bermasker, wudhu di rumah, bawa sajadah sendiri dari rumah dan jaga jarak. Kita harus saling mengingatkan. Kalau penuh langsung ditutup,” jelasnya.
Terakhir, Walikota Abu Bakar meminta warga yang hendak salat berjamaah untuk wudhu di rumah. Setelah salat juga segera kembali ke rumah. “Jangan dulu salaman dan sementara jangan ada Salat Jumat dulu. Karena kalau sekarang banyak orang yang mencari masjid yang ada Salat Jumat. Nanti kita susah mendeteksinya. Ini bukan berarti kita membolehkan. Tetap ada izinnya ke gugus tugas dan nanti diberi izin. Kita juga akan cek masjidnya bagaimana karena sekarang kita memasuki fase beradaptasi,” pungkasnya.
Pada kesempatan ini Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Kediri Abu Bakar Abdul Jalil meminta agar takmir-takmir menaati semua arahan yang telah diberikan Wali Kota Kediri. “ Alhamdulillah pada hari ini Pak Wali telah memberikan arahan pada kita semua tentang pelaksanaan ibadah di masjid. Oleh karenanya apa yang tadi diarahkan Pak Wali yang secara kebetulan di Masjid Al-Khalid hendaknya ditaati. Pada umumnya pada takmir-takmir masjid di Kota Kediri. Sehingga dengan doa mudah-mudahan covid segera terselesaikan,” ujarnya.(gos)