
Lamongan – Masyarakat di Lamongan bagian utara berharap pemerintah segera melakukan recovery terhadap kerusakan akibat banjir pada Selasa (26/5/2020) dini hari kemarin. Selain itu, masyarakat juga meminta adanya normalisasi atau pengerukan kali/sungai asinan untuk menghindari kejadian serupa.
Kepala Desa Sumberagung, Kecamatan Brondong, Supriyono mengungkapkan, banjir tersebut mengakibatkan kerusakan pada beberapa fasilitas umum. Diantaranya adalah jembatan desa nyaris putus akibat terjangan banjir. Sehingga jembatan tersebut hanya mampu dilalui kendaraan kecil saja.
“Kerugian ditaksir Rp 650 juta, (kerusakan) paling besar adalah jembatan yang arah Sumbergung barat, putus di sebelah utara, sekarang miring. Dipastikan tahun depan harus diperbaiki total, karena sudah tidak bisa dilewati truk,” tandasnya pria yang akrab dipanggil Pak Pri ini.
Dia menambahkan, kerusakan yang cukup parah juga terjadi pada plengsengan sungai sepanjang 150 meter di kawasan dusun Betiring, Desa Sumberagung. Untuk itu, dia berharap supaya pemerintah ikut membantu dalam perbaikan kerusakan tersebut.
“Kami juga berharap supaya dilakukan pengerukan sungai. Tahun ini memang kami menganggarkan Rp 75 juta untuk pengerukan, tapi dengan kejadian banjir ini maka tidak akan cukup,” tandasnya.
Disatu sisi, dia juga mengucapkan banyak terimakasih pada Pemprov Jatim yang langsung mengirimkan bantuan paket sembako pada warga yang terdampak banjir. Pak Pri mengatakan bahwa Desanya mendapatkan jatah 60 paket sembako yang langsung dibagikan ke warga terdampak.
“Sebenarnya ada sekitar 76 rumah yang terendam banjir, kemudian ada 2 warung yang mengalami kerugian cukup besar karena barang-barangnya terendam,” tandasnya.
Sementara itu, kerusakan yang cukup parah juga terjadi di Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran. Setidaknya ada empat rumah yang rusak, yaitu rumah milik Sumantri yang roboh dan hanyut, kerugian ditaksir kerugian di taksir Rp 65 jt. Kemudian, rumah milik Hendro Samara jebol pada dinding dan barang terendam Air, kerugian ditaksir Rp 2,5 juta.
Rumah milik Murip juga dindingnya jebol dan barang-barangnya hanyut, ditaksir kerugian sekitar Rp 2,5 juta. Dan rumah milik Khasan Tolabi juga dindingnya jebol serta barangnya barang hanyut, kerugian ditaksir Rp 5 juta. Plt Lurah Blimbing Kudirman mengatakan bahwa semua kerugian tersebut sudah dilaporkan ke pemerintah.
Sementara itu, disinggung tentang jumlah rumah yang terendam banjir, Kudirman mengaku cukup banyak. Bahkan, bantuan paket sembako yang didapat dari Provinsi Jatim sebanyak 500 paket dirasa masih kurang.
“Tadi kami undang 6 RT yang diaggap parah. Kalau untuk semua gak nutut. Ya, 500 itu untuk dampak banjir gak cukup. Jadi kami pilih yang parah,” katanya.
Meski demikian, dia mengucapkan terimakasih pada Provinsi Jatim yang langsung tanggap dengan mengirimkan batuan paket sembako untuk warga terdampak banjir tersebut.
Seperti yang telah diketahui bahwa Pemprov Jatim mengirimkan 1000 paket sembako untuk meringankan beban para warga terdampak banjir di Kecamatan Paciran dan Brondong. Paket tersebut dibagi untuk kecamatan Brondong 500 paket termasuk untuk Desa Sumberagung 60 paket. Kemudian untuk Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran mendapatkan 500 paket.
Sementara, banjir tersebut dinilai sebagai banjir yang paling parah meski hanya berlangsung beberapa jam saja. Sebab, banjir yang melanda sejak Selasa (26/5/2020) dini hari itu sudah berhasil surut pada siang harinya. Meski demikian, banjir juga mengakibatkan kerugian cukup besar khususnya pada para pedagang di pasar Blimbing karena dagangan mereka terendam. (ufi)