
Surabaya – Seiring dengan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Pemprov Jawa Timur telah mengucurkan dana hingga Rp 161.659.453.600. Dana tersebut setidaknya untuk enam pos anggaran yaitu alat pelindung diri (APD), Sembako, dapur umum, pemberdayaan kaki lima, bantuan JPS, suplemen BPNT.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebutkan bahwa APD fokus diberikan pada rumah sakit rumah rujukan yang ada di Surabaya raya. “total ini sebetulnya kalau dinilai sudah Rp 31,9 miliar ini yang disupport oleh Pemprov. Tapi sebagian besar adalah dari donator seperti Hazmat, kemudian masker, lalu sarung tangan, cover sepatu, sebagian besar dari donator,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Minggu (17/5/2020).
Sedangkan untuk bantuan sembako yang sudah disupport untuk Surabaya jika ditotal bisa mencapai Rp 2,37 miliar. Anggaran tersebut khusus untuk sembako yang dibagikan secara parsial dengan kelompok-kelompok yang memang sudah mengkonfirmasi bahwa mereka membutuhkan support ini.
Anggaran juga digunakan untuk dapur umum di beberapa tempat melalui koordinasi dengan forkopimda dan disupport oleh Pemprov. Total anggaran yang telah digunakan adalah Rp 1,35 miliar, diantaranya untuk Kabupaten Gresik yang dilakukan di Kodim 0817 senilai Rp 248 juta, kemudian di Surabaya Rp 774 juta, kemudian di Sidoarjo nilainya Rp 331 juta.
Selain dapur umum juga ada pemberdayaan PKL, dimana PKL ini diminta untuk membuat nasi bungkus dan dibeli untuk kemudian disebarkan ke warga warga. “Saya beberapa kali menyampaikan bahwa di setiap dapur umum kita ikhtiarkan ada 20 PKL yang kita berdayakan mereka, kita minta untuk menyiapkan 50 nasi bungkus pada saat berbuka puasa dan 50 nasi bungkus pada saat sahur. Jadi total yang sudah disupport oleh Pemprov melalui PKL ini di kota Surabaya senilai Rp 277.500.000,” tandasnya.
Kemudian, bantuan jaring pengaman sosial diantaranya tersebar di Gresik ada 3.448 keluarga penerima manfaat (KPM). Kemudian di Surabaya ada 118.758 KPM setara Rp 35,6 miliar, dan di Sidoarjo ada 6.773 KPM setara dengan Rp 2 miliar. Sehingga total untuk bantuan PSBB Surabaya Raya 128.979 KPM setara Rp 38,69 miliar.
Kemudian untuk suplemen BPNT mengunakan data KPM berbasis kelurahan. Sehingga, Surabaya mendapatkan porsi sangat besar, sementara di Sidoarjo kecamatan kota saja yang berbasis kelurahan begitu juga di Gresik kecamatan kota yang berbasis kelurahan. Dengan demikian KPM yang berbasis kelurahan penerima bantuan pangan non tunai ini diberikan top up Rp 100.000 selama tiga bulan. Dan di seluruh Jawa timur ada 333.022 KPM. Sehingga total anggaran untuk suplemen BPNT ini mencapai Rp 87 miliar.
Dari enam instrument bantuan PSBB untuk Surabaya Raya sudah mencapai Rp 161.659.453.600. Terdiri dari untuk APD sebanyak Rp 31.961.687.500, Sembako sebesar Rp 2.372.562.000, Dapur Umum sebesar Rp 1.354.004.100, Pemberdayaan Kaki Lima sebesar Rp 277.500.000, Bantuan JPS sebesar Rp 38.693.700.000, dan Suplemen BPNT sebesar Rp 87.000.000.000. (ufi/adv)