
Surabaya – Penambahan jumlah terkonfirmasi positif covid-19 di Jatim tidak lepas dari semakin banyaknya klaster penyebaran. Bahkan, per Minggu (10/5/2020) klaster penyebaran sudah mencapai 57 klaster.
“Ada 52, tapi ini malah kita bisa mencatat lagi ada sebanyak 57. Klaster yang besar pelatihan TKHI yang di asrama haji sebanyak 167, kemudian yang Temboro 46. Temboro ini juga penyebarannya cukup luas pada berbagai Kabupaten/Kota, bahkan juga sampai ke Malaysia dan yang lebih baru adalah klaster Sampoerna,” tandas Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dr Kohar Hari Santoso, Minggu (10/5/2020) malam.
Untuk ketahui bahwa klaster Pabrik Rkok Sampoerna ini 41 kasus, selain itu juga ada beberapa klaster lain yang cukup banyak, termasuk klaster pulang umroh, klaster Surabaya, klaster komunitas dan lainnya.
Namun dari beberapa klaster ini ada yang perlu diwaspadai yaitu klaster dari pasar di Bojonegoro. Kohar menandaskan bahwa saat ini klaster pasar di Bojonegoro masih dalam tahap penanganan. Ada juga klaster dari perusahaan seperti yang terjadi di Pasuruan, serta klaster tenaga kesehatan juga terjadi di Pasuruan. “Tenaga kesehatan ini bukan karena (terinfeksi covid-19) di tempat kerjanya, tapi justru (karena) dia kegiatan menolong pasien di praktek pribadinya,” tandas Kohar.
Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan bahwa untuk klaster pasar di Bojonegoro sudah dilakukan rapid tes dan kemudian sudah kelihatan hasilnya reaktif ada 168 orang.
“Dari 168 kemarin, Pak dokter Kohar sudah kirim tim untuk melakukan swab dan VTM 71 orang dan insya Allah besok akan datang lagi untuk swab 74 orang. Kita sudah menyampaikan kepada ibu Bupati Bojonegoro, yang reaktif sebaiknya semua di observasi,” tandasnya.
Khofifah juga mengatakan untuk proses observasi bisa menggunakan ruang BLK milik Disnaker dan menggunakan UPTnya Dinas Sosial yang ada di Bojonegoro jika masih masih dibutuhkan.
“Karena beliau juga minta disiapkan ruang-ruang observasi yang memungkinkan untuk bisa memberikan layanan kepada mereka, terutama yang sudah terkonfirmasi reaktif karena rapid test, jadi itu yang sedang kami lakukan di Bojonegoro,” punkasnya. (ufi)