
Surabaya – Penambahan jumlah pasien yang terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19) di Jatim pada hari ini, Sabtu (2/5/2020) bertambah cukup sediit yaitu 7 orang saja. Penambahan seruipa juga diikuti pada kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Ketua Gugus Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19, dr Joni Wahyuhadi mendampingi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi menjelaskan penambahan dari yang terkonfirmasi positif ini adalah data dari Jakarta atau dari pusat. “Confirm ini sebenarnya dairi Jakarta dan hasil pemeriksaan beberapa hari sebelumnya, jadi tidak bisa jadi parameter yang spesifik hari ini,” tandasnya.
Sehingga, lanjut dr Joni, penambahan 6 orang tersebut belum tentu sesuai dengan kondisi real time sekarang. Malah bisa jadi saat real time malah terjadi penambahan terkonfirmasi positif di Jatim. Dia berharap jika penambahan tersebut real time maka akan menjadi data yang lebih bagus. “Data real time ini bisa terjadi jika punya alat yang mampu melakukan tes dengan kapasitas 1.500,” tandasnya.
Sementara itu, untuk persebaran penambahan pasien positif ini diantaranya 1 orang di Kabupaten Lumajang, 1 orang di Kabupaten Ponorogo, 1 orang di Kabupaten Jombang, 1 orang di Kabupaten Pasuruan, 1 orang di Kabupaten Mojokerto, 1 orang di Kabupaten Malang, dan 1 orang di Kabupaten Sidoarjo.
Dari jumlah kasus total yang terkonfirmasi positif sebanyak 1037 masih ada 754 pasien yang dalam perawatan dan isolasi. Dr Joni mengatakan, untuk isolasi ini ada yang menjalani isolasi di rumah sakit sebanyak dan ada juga yang menjalani isolasi di luar rumah sakit.
Demikian juga dengan PDP, dari total PDP sebanyak 3250 kasus, masih ada 1580 orang yang diawasi. “Jumlah PDP yang dirawat cukup banyak ada 51,69%, kemudian yang sudah sehat 1273 orang. Dan PDP meninggal 297 orang,” tandasnya.
Sedangkan berdasatkan tempat isolasi para PDP ini setidaknya ada 1.034 orang yang menjalani isolasi di rumah. Hal ini bisa saja dilakukan karena melihat gejalanya ringan. Selebihnya menjalani isolasi di rumah sakit. Demikian juga dengan ODP yang justru paling banyak menjalani isolasi di rumah.
“PDP juga kalau kita lihat angkatnya senang, penabahan tidak terlalu signifikan, dan selama empat hari angka turun untuk Surabaya dan Gresik, sedangkan Sidaorjo turun naik. ODP kalau di Surabaya naik turun, tapi menunjukkan bahwa PSBB sangat memberikan makna,” tandasnya.
Dari data yang disampaikan, untuk ODP sendiri jumlahnya mencapai 19767 kasus dan yang masih dipantau ada 5350 orang. Sedangkan untuk pasien sembuh ada penambahan 6 orang dimana 1 orang di Kabupaten Jombang, 2 orang di Kabupaten Malang, dan 3 orang di Surabaya. Sehingga total ada 171 yang sudah sembuh. Sayangnya jumlah yang meninggal juga masih ada 7 orang, 1 dari Gresik, 1 dari lumajang, dan 5 dari Surabaya. Total yang meninggal ada 112 orang. (ufi)