
Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memastikan kesiapan dapur umum yang disiapkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Surabaya. Meski sudah ada dapur umum, namun Gubernur juga meminta supaya memberdayakan UMKM dan pedagang kaki lima yang ada di sekitar lokasi.
Peninjauan dilakukan di dua tempat, yaitu di dapur umum kawasan PPI, Krembangan, Surabaya dan di lingkungan Kodam V/Brawijaya. Gubernur menandaskan, pengadaan dapur ini untuk memberikan asupan makanan bagi warga sekitar yang terdampak covid-19.
“Ini kita bisa melihat bagaimana dapur umum bisa beroperasi, berapa armada disiapkan dan berapa bayak yang akan didistribusikan pada masyarakat di sekitar Makodam ini, kalau di PPI itu ada masyarakat di depan dapur umum itu,” kata Gubernur Jatim saat berada di dapur umum Makodam V/Brawijaya, Kamis (30/4/2020).
Mantan Menteri Sosial ini menandaskan bahwa Surabaya itu cukup luas, jumlah masyarakatnya juga cukup banyak. Sehingga kemungkinan besar keberadaan dapur umum juga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan makan semua warga terdampak. Untuk itu, Gubernur meminta supaya bisa memberdayakan UMKM dan pedagang kaki lima untuk memenuhi kebutuhan makan tersebut.
Khofifah mengatakan bahwa kebutuhan untuk mensuport masyarakat ini antara lain adalah dengan memberikan peluang bagi pedagang kali lima, apakah untuk menyiapkan buka ataus ahur. Sementara itu, di Surabaya BPBD sudah menyiapkan lima titik dapur umum serta menjalin kerjasama dengan para pedagang kaki lima.
“Tadi di PPI saya juga menyampaikan jikalau yang di dapur umum untuk bisa suplai masyarakat depan PPI itu kurang, maka kita juga akan memaksimalkan pemberdayaan UMKM, pedagang kaki lima di depan dapur umum. Titik titik mana yang kita harus jangkau ya harus kita maksimalkan dengan bekerja sama melakukan pemberdayaan UMKM, pedagang kaki lima yang berjualan makanan,” tandasnya.
Gubernur mengharapkan dengan adanya dapur umum yang sudah diinisiasi Kapolda Jatim, Pangdam V/Brawijaya dan Pemprov Jatim diharapkan bisa bersiring dengan apa yang bisa dimaksimalkan dengan Pemkot Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.
“Saya rasa Surabaya ini masyarakatnya lebih padat, lebih luas, lebih banyak yang terdampak, sehingga memang pada saat PSBB ini upaya untuk saling bisa meringankan beban masyarakat yang terdampak itu membutuhkan gotong royongan kita semua,” tandasnya.
Semenyara itu, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iriansyah mengatakan bahwa dapur umum yang ada di kawasan Makodam ini mampu menyediakan 2.200 bungkus nasi yang akan langsung di distribusikan ke masyarakat terdampak. “Semua akan kami distribusikan langsung ke rumah rumah penduduk,” tandasnya.
Bahkan, untuk distribusi nasi tersebut, pihaknya menyiapkan kendaraan khusus yaitu kendaraan motor roda tiga. Dengan kendaraan ini maka bisa menjangkau gang gang kecil yang ada di perkampungan. (ufi)