Surabaya - Menjelang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya yang akan dilaksanakan 28 April - 11 Mei mendatang, pemkot diminta untuk segera memberikan intervensi kepada warga MBR. Intervensi yang dimaksud adalah pembagian sembako.
Wakil Ketua DPRD Surabaya, Lailatul Mufida mengatakan bahwasanya pemkot telah menerima banyak bantuan dan telah menganggarkan puluhan miliar untuk memberikan sembako pada warga yang terdampak khususnya MBR.
"Sampai saat ini kami belum tahu data warga yang menerima intervensi dari pemkot. Belum ada informasi terkait itu, "ujarnya, Minggu (26/4/2020).
Sementara itu, Sekretaris Komisi A DPRD Surabaya, Camelia Habiba beranggapan bahwa pemkot terkesan menunda-nunda untuk mendistribusikan pembagian sembako tersebut kepada warga. Sehingga bantuan yang ada menumpuk.
"Segera diberikan bagi warga. Sudah hampir satu bulan menumpuk," ucapnya.
Dari hasil sidak yang diperoleh waktu lalu terdapat 326.25 ton beras yang masih disimpan di gedung wanita Kalibokor. Untuk itu, dirinya meminta agar segera diberikan kepada warga kurang mampu.
"Sekali lagi, beras itu bukan haknya Pemkot, itu bukan milik Pemkot. Beras itu disumbangkan oleh stakeholder untuk warga. Pemkot hanya ditugasi untuk membagi. Jadi, Pemkot tidak boleh menahan bantuan itu,"ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Protokol Komunikasi Gugus Tugas Cepat Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser mengatakan bahwasanya bantuan tersebut akan diberikan pada hari senin (27/4/2020) mendatang.
"H-1 sebelum PSBB akan didistribusikan kepada warga. Nanti mekanismenya melalui kelurahan. Setelah dari kelurahan baru dibagi kepada masyarakat, " ujarnya.
Fikser menegaskan bahwa bantuan sembako yang diberikan oleh pemkot berupa beras, minyak, mie, dan abon. Bantuan yang diberi pemerintah dipastikan bisa cukup sampai 14 hari atau bahkan satu bulan. (ard)
.jpg)
