
Siapa yang tidak mengenal pie? Kudapan yang khas dengan rasa manisnya dan identik dengan pinggiran kue yang kering, serta dipadukan dengan isian beraneka ragam dibagian tengahnya.
Jika berbicara soal pie, pasti banyak yang menyebutkan soal pie susu khas Bali. Namun, siapa sangka ada camilan pie unik yang dibuat oleh warga Surabaya.
Ina Pie, adalah inovasi baru dari kue pie yang berasal dari Kota Pahlawan. Pada umumnya, kue pie biasanya diberi filling keju atau buah-buahan segar. Namun ditangan kreatif Dahliana Tuhuteru, kue pie dikreasikan dengan olahan ikan tuna asap.
Saat ditemui dikediamannya, di Asrama Brimob Jalan Gresik No 39, Dahliana mengatakan ide awalnya bermula saat sang adik yang berasal dari Sorong - Papua memberinya tuna asap.

Namun tak sampai disitu, ia mengalami kendala karena anak dari adiknya tersebut tak suka makan ikan. Sehingga ia memiliki ide untuk mengolah ikan tuna asap tersebut untuk isian kue pie, dan setelah dirasa enak akhirnya Dahlia mencoba untuk menjualnya.
Dalam memproduksi kue pie dengan isian tuna asap ini sama seperti membuat pie pada umumnya, namun hanya saja ada kesulitan tersendiri saat mengolah ikan tuna asap ini.
"Kesulitannya butuh waktu dan kesabaran. Yaitu saat ikan dibersihkan dari duri-durinya ini harus sabar, setelah itu diolah, lalu baru dimasak. Setelah itu didinginkan lalu disimpan di kulkas (tempat pendingin) kalau mau dipakai baru dikeluarkan," tutur perempuan yang lekat disapa Ina ini.
Usaha pie tuna yang telah dilakukan sejak tahun 2014 ini, Dahliana seringkali mengikuti ajang perlombaan dan tak tanggung-tanggung ia selalu meraih penghargaan.
Seperti ajang food startup yang masuk kedalam 25 besar se Indonesia, ajang foodpreneur Bogasari meraih juara 1, ajang yang diselenggarakan oleh Telkom se Indonesia meraih juara 3, serta ajang Pahlawan Ekonomi mendapat juara 2.
Tak hanya itu, usaha Ina Pie milih Dahliana ini, merupakan UMKM binaan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang berhasil menjadi pelopor olahan pie dari bahan ikan tuna asap. Dan dari pie ikan tuna asap miliknya itu, Dahliana mengatakan banyak penggemarnya yang awalnya tak suka makan ikan jadi suka.
"Saya berterima kasih kepada bu wali yang sudah memfasilitasi seluruh UMKM mulai legalitas, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) gratis semua. Fasilitas halal MUI, dapat uji nutrisi sudah pegang nutrition food saya dapat gratis dari program pahlawan ekonomi bu Risma," ucap Ina.
Dalam membuat kue pie miliknya, Ina mengatakan ia tak menggarapnya sendirian. Namun ia dibantu oleh tetangga rumahnya. Dan proses pembuatan kue pie dengan terangganya tersebut dilakukan sore hari.
Kini usaha pie Ina Pie ini dapat meraup omset sebesar 30 juta rupiah perbulan, dan dapat memproduksi 250 sampai 500 biji kue pie perhari.
"Paling ramai pesanan itu biasanya weekend karena kan biasanya dibawa buat oleh-oleh. Tapi ini juga ada di onlie dan biasanya ada di Aiola atau resto-resto gitu," tutur Ina.
Diakhir wawancara, Ina mengatakan saat menjalankan usaha tersebut Ina juga berjuang dalam memasarkan kue pienya itu. Kini Ina Pie sudah dikirim sampai ke seluruh Indonesia.
"Alhamdulillah pengiriman ke Batam juga pernah pernah ke Belanda juga tapi dibawa oleh kustomernya sendiri. Tapi saya cek dulu untuk pengirimannya, kalau ada pengiriman yang satu hari saya mau. Kalau tidak ya saya tidak orderkan, karena saya ingin Ina Pie sampai ke tangan pembeli dengan keadaa yang masih fresh," kata Ina.
Saya yakin, jika produk bagus itu nggak perlu sampai yang promosinya gimana-gimana, customer yang sudah beli itu bisa tau dari mulut ke mulut," tambah Ina.
Untuk dapat menikmati Ina Pie ini, pembeli tak perlu merogoh kocek dalam. Cukup dengan Rp 25.000,- sudah dapat satu kotak berisi enam biji pie original, Rp 50.000,- isi enam biji pie ikan tuna asap.
Serta Ina Pie punya 15 varian rasa yakni, original, coklat, abon, ayam, oreo, choco chip, dan rasa paling diminati oelanggan yakni original, keju dan ikan tuna asap. Tak perlu khawatir untuk dibawa berpergian, Ina Pie dapat tahan selama empat hari.(Sas/Ace)