
Surabaya – Upaya tracing terhadap santri Pondok Pesantren Al-Fatah Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur terus dilakukan. Setidaknya masih ada sekitar 5.000 santri yang tinggal di Pesantren tersebut dari total sekitar 22.000 santri. Hingga, tadi malam, Selasa (21/4/2020) tracing dengan rapid test baru bisa dilakukan pada 200 santri.
Seperti yang telah diketahu, upaya rapid test ini dilakukan terhadap ribuan santri Al-Fatah setelah diketahui ada 43 santri asal Malaysia terkonfirmasi positif terjangkit Corona atau Covid-19 saat dilakukan tes di Malaysia. Setidaknya ada sekitar 400 lebih santri dari Malaysia dan yang masih tinggal di Pesantren ada 227 orang.
Ketua Tim Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso menandaskan bahwa upaya untuk tracing masih terus dilakukan termasuk dengan melakukan rapid test. Sebelumnya, Gugus Tugas juga telah mengirimkan 1000 rapid test ke Ponpes tersebut. Sayangnya, dari 200 yang telah di rapid test belum diketahui hasilnya.
Selain melakukan rapid test, tim tracing juga melacak lebih dalam santri-santri yang pernah menjalin kontak dengan 43 santri yang dinyatakan positif di Malaysia. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok. Tapi, sejauh ini, belum ada yang sakit berat. "Kami kelompokkan santri berdasarkan tingkat risikonya. Tadi ada yang mengeluhkan gejala ringan, sudah kami kelompokkan sendiri," ujar Kohar.
Sebelumnya, dari hasil tracing yang dilakukan Gugus Tugas Covid-19 Magetan diketahui ada warga Temboro yang terkonfirmasi positif Covid-19. Saat ini dia sedang menjalani perawatan di RSUD Soedono Madiun. Diketahui bahwa warga yang positif ini memiliki pondokan dan dihuni sebagian santri Ponpes Al-Fatah.
Belum diketahui pasti satu orang tersebut masuk dalam klaster mana, sebab berbeda dengan 9 orang lain yang terkonfirmasi positif lainnya dimana mereka merupakan klaster dari Bogor. “Kami masih melakukan tracing ini sebenarnya klaster mana,” tandas Kohar. (ufi)