
Surabaya – Penyediaan ruang observasi di tingkat desa/kelurahan dan kecamatan di Provinsi Jawa Timur dinyatakan sebagai ruang observasi terbanyak di bandingkan dengan provinsi lain di Indonesia.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan dalam video conference yang dilakukan, Minggu (19/4/2020) dengan Kepala Gugus Tugas Nasional dan beberapa menteri, dia sempat melaporkan perkembangan ruang observasi di Jatim.
“Sampai dengan hari ini terkonfirmasi dari Kepala Gugus Tugas Nasional adalah ruang observasi terbanyak seraca prosentatif maupun kuantitatif dari provinsi di seluruh Indonesia,” tandasnya, Minggu (19/4/2020) malam.
Khofifah menyebutkan saat ini sudah ada 6.938 ruang observasi yang ada di desa dan kelurahan di Jatim. Jumlah tersebut setada dengan 81,5 %. Dengan demikian saat ini tinggal 18,5 % dari seluruh desa dan kelurahan di Jatim yang belum memiliki ruang ovservasi. Khofifah berharap, bagi yang belum agar berusaha untuk membuat ruang observasi.
Pasalnya, jumlah warga yang datang dari daerah lain terlebih lagi dari daerah episentrum terus bertambah. Sesuai dengan protocol pencegahan penularan covid-19, maka mereka yang datang dari daerah episentrum harus menjalani ovservasi dan isolasi selama 14 hari. Baru setelah itu boleh berkumpul dengan keluarga. Namun demikian tetap tinggal di rumah dan keluar untuk kepentingan yang urgen saja.
Saat, dari 6.938 ruang observasi yang ada sudah 90 tempat yang difungsikan untuk observasi dan isolasi. Total orang yang melakukan observasi dan isolasi sudah 834 orang.
Sementara itu, dari update data perkembangan covid-19 di Jatim, diketahui bahwa jumlah yang terkonfirmasi positif ada penambahan 33. Dengan demikian di Jatim sudah ada 588 kasus terkonfirmasi positif. Dari jumlah tersebut yang dinyatakan terkonfersi negative atau sembuh sudah mencapai 98 orang.
Untuk penambahan terkonfirmasi positif diantaranya di Nganjuk sebanyak satu orang, Kabupaten Malang satu orang, Kabupaten Lamongan 1 orang, Kabupaten Sidoarjo 1 orang dan Surabaya sebanyak 29 orang.
Disisi lain, ada 2 pasien yang positif covid-19 meninggal dunia, sehingga yang meninggal sudah ada 56 orang atau setara 9,52 persen. Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada sebanyak 2.031 orang dan Orang Dalam Pengawasan (ODP) sebanyak 16.528, dari jumlah tersebut yang masih dalam pantauan ada 6.989. (ufi/adv)