[Warning core/JW_Controller.php: 128] Undefined array key "HTTP_ACCEPT_LANGUAGE"

Banyak Pedagang Keputran Tidak Pakai Masker, Pemprov Bagikan Paket Pencegahan Covid-19 - Lentera.co
26 June 2025

Get In Touch

Banyak Pedagang Keputran Tidak Pakai Masker, Pemprov Bagikan Paket Pencegahan Covid-19

Banyak Pedagang Keputran Tidak Pakai Masker, Pemprov Bagikan Paket Pencegahan Covid-19

Surabaya – Pasar Keputran sebagai salah satu pusat kegiatan perdagangan di Surabaya dinilai sebagai daerah yang rawan penyebaran virus corona (covid-19) meski sampai saat ini belum ada yang terkonfimasi positif. Sebagai upaya pecegahan, Pemprov Jatim melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim melakukan aksi protokol kesehatan Surabaya, Jumat (17/4/2020) dini hari.

Dalam aksi tersebut, dilakukan pembagian sekitar 300 paket yang terdiri dari masker, hans sanitizer, vitamin C, dan panduan doa supaya wabah covid-19 ini cepat selesai. Paket yang dikemas dalam dompet ini langsung menjadi habis dalam waktu sekejab, para pedagang di pasar sayur di tengah kota ini sangat antusias dan sangat menantikan adanya aksi seperti itu.

“Pak, saya Pak,” kata salah satu pengunjung pasar yang langsung mendatangi petugas pembagian paket tersebut. Hal itu langsung diikuti para pedagang dan pengunjung lainnya. “Alhamdulillah ada yang memberi masker, ini yang kami tungggu,” kata Mbak Jum yang berjualan bawah di pasar legendaris tersebut.

Menurutnya, pembagian paket masker, hand sanitizer, dan vitamin C ini baru pertama dilakukan, sebelumnya belum pernah ada. Meski demikian, di kawasan tersebut sering dilakukan penyemprotan disinfektan.

Pembangian paket ini dipimpin langsung oleh Kadisperindag Jatim Dr Drajat Irawan. Dia menjelaskan bahwa aksi tersebut sesuai dengan intruksi dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa untuk melihat kondisi para pedagang dan pengunjung di pasar Keputran, apakah mereka sudah menjalankan protocol pencegahan covid-19 apa belum.

Drajat mengatakan langkah pertama yang dilakukan adalah melihat apakah para pedagang sudah mengenakan masker atau belum, kemudian apakah di para pengunjungnya juga sudah mengenakan masker atau belum. “Dan yang ketiga itu apakah di pintu pintu masuk sudah disediakan tempat cuci tangan atau belum,” tandasnya.

“Ternyata fakta di lapangan, belum banyak yang pakai masker sehingga Ibu Gubernur sengaja ingin memberikan masker kepada pedagang dan pembeli di Pasar Keputran dengan harapan semoga mereka dengan menggunakan alat ini bisa mencegah penularan virus corona, karena memang virus ini diantara penyebarannya ketika kemudian social distancingnya kurang dari 1 meter,” jelas Drajat.

Lebih lanjut dia berharap adanya jam kerja, serta ada pengaturan jarak antara pedagang dengan pembeli. Dia mengatakan untuk mengurangi berkumpulnya masyarakat banyak, maka yang tak kalah penting adalah adanya pasar tradisional online. Langkah ini sudah dilakukan di beberapa daerah seperti di Malang, Probolinggo, Jember dan lainnya.

Aimplementasi dari pasar online ini dilakukan dengan cara para pedagang menyetorkan data-datanya, kemudian da kemudian pihak pemerintah membantu pemasaran secara online. Makin banyak online sistem yang dibuat ini akan semakin bagus. “Sampai saat ini selama ini baru ada 1.370 pedagang yang mendaftarkan komoditinya lewat pasar pasar online, bisa lihat WA grup dan lainnya, sehingga masih banyak yang belum diakomodir,” kata Drajat.

Dalam kesempatan itu, Drajat juga menyempatkan diri mengecek harga harga komoditas secara langsung. Hasilnya, pergerakan harga beberapa komoditas masih stabil, diataranya bawang merah, bawang putih, beras, minyak goreng, cabe rawit dan lainnya. Permasalahan harga masih ada pada gula yang sampai saat ini sudah menembus Rpn18.000 hingga Rp 19.000 per kg.

Drajat yakin masalah harga gula ini akan mampu diatasi, sebab sebentar lagi akan masuk 35 ribu ton gula import. Jumlah tersebut akan ditambah lagi pada 5 April dengan masuknya 21 ribu lagi. Kemudian pada akhir April akan ditambah lagi sebanyak 30 ribu ton. Dia berharap dengan masuknnya gula itu akan mampu mengatasi masalah stok gula sehingga harganya mampu ditekan dan kembali pada harga normal lagi.

Kemudian setelah itu, akan langsung disusul dengan musim panen temu dan musim giling. “Musim giling tebu baru dimulai bulan Juni mendatang. Sementara kebutuhan Jatim perbulan adalah 37 ribu ton, namun yang akan masuk gula import sekitar 70 ribu ton sehingga bisa mencukupi sampai masuk musim giling,” tandasnya. (ufi)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.
  BENCHMARKS  
Loading Time: Base Classes  0.0002
Controller Execution Time ( Blog / Remap )  5.3663
Total Execution Time  5.3665
  GET DATA  
No GET data exists
  MEMORY USAGE  
4,456,000 bytes
  POST DATA  
No POST data exists
  URI STRING  
post/item/11072/Banyak-Pedagang-Keputran-Tidak-Pakai-Masker-Pemprov-Bagikan-Paket-Pencegahan-Covid-19
  CLASS/METHOD  
blog/item
  DATABASE:  ps_lentera (Blog:$db)   QUERIES: 335 (5.3253 seconds)  (Show)
  HTTP HEADERS  (Show)
  SESSION DATA  (Show)
  CONFIG VARIABLES  (Show)