25 June 2025

Get In Touch

Kasus Covid-19 di Surabaya Terbanyak, Pemprov dan TNI-Polri Operasi Besar-Besaran

Kasus Covid-19 di Surabaya Terbanyak, Pemprov dan TNI-Polri Operasi Besar-Besaran

Surabaya – Melihat penambahan kasus positif covid-19 di Kota Surabaya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur tidak tinggal diam. Bersama Polri dan TNI, mereka melakukan patrol skala besar, menyisir tempat tempat keramaian dan melakukan rapid test on the spot (Test cepat di lokasi), Senin (13/4/2020) malam.

Tindakan tegas ini dilakukan setelah melihat perkembangan penambahan positif covid-19 di Surabaya dalam dua hari ini. Pada Minggu (12/4/2020) terjadi penambahan 83 kasus positif dan pada Senin (13/4/2020) ada penambahan 28 kasus positif, sehingga saat ini ada 208 kasus positif di Surabaya. Bahkan jika dilihat dari jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada 523. Melihat jumlah ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tidak bisa menganggap remeh.

“Langkah patroli berskala besar ini merupakan hasil dari rapat koordinasi kami bersama Bapak Kapolda Jatim dan  Pangdam V Brawijaya, bagaimana melakukan upaya preventif dan promotif pencegahan penyebaran covid-19 secara masif dan intensif,” ucap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Sebelumnya, Gubernur juga sempat mengatakan bahwa masih ada anak-anak muda yang trek trekan di Surabaya. Melihat hal itu, gubernur menilai jika masyarakat Surabaya khususnya anak muda masih belum mendapatkan informasi yang konfrehensif terkait dengan penyebaran dan bahaya covid-19.

“Maka kami bekerja sama dengan TNI-Polri khususnya dalam hal ini Polrestabes Kota Surabaya, bergerak melakukan sosialisasi dan juga upaya penindakan rapid test pada masyarakat yang masih nekat nongkrong, atau sekedar keluar rumah bukan alasan yang sangat urgent,” tambah mantan Menteri Sosial ini.

Patroli dilakukan di beberapa titik di Surabaya yang dinilai sebagai tempat kumpul, seperti café dan warung-warung. Setidaknya ada empat café yang menjadi titik sasaran patroli berskala besar tim gabungan ini yaitu cafe kawasan Wonokromo, Ngagel, Penjaringan Sari, dan juga di kawasan Citraland.

Seluruh pengunjung cafe yang didatangi kemudian diedukasi tentang covid-19 dan bahayanya. Kemudian tim gabungan Gugus Tugas dan TNI-Polri tersebut mewajibkan semua orang yang ada ditempat itu untuk menjalani rapid test covid-19 di lokasi. Rapid test langsung dilakukan petugas kesehatan berseragam APD dengan mengambil sampel darah mereka yang terjaring nongkrong di cafe.

Dari empat lokasi tersebut, jumlah kerumunan yang paling banyak didapati di Rolag Café, Jalan Khairil Anwar, Wonokromo. Di lokasi cafe tersebut dan sekitarnya, tim gabungan mendapatkan lebih dari 50 warga Kota Surabaya yang masih asik nongkrong di cafe-cafe khas anak muda itu.  Oleh tim, mereka segera diedukasi dan diminta untuk menjalani rapid test covid-19. Screening menggunakan rapid test tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah ada di antara kerumunan massa di titik tersebut yang terindikasi terjangkit covid-19.

Jika hasilnya positif, maka mereka akan langsung dibawa ke RS milik Pemprov  dengan ambulance yang sudah disediakan. Mereka akan dikarantina di sana sembari dilakukan swab PCR. Sedangkan yang hasil screening rapid test-nya negatif maka mereka diperbolehkan pulang.

“Semuanya hasilnya negatif, jika ada yang positif maka yang lain juga harus mendapatkan perhatian sebagai ODP, makanya sebelum dites semua sudah didata nama dan alamatnya,” kata Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi yang ikut dalam operasi tersebut.

Joni mengatakan bahwa langkah ini diharapkan bisa efektif untuk melakukan pencegahan penyebaran virus SARS-CoV-2. Terutama untuk mendorong masyarakat untuk tetap di rumah, menjalankan physical distancing dengan tidak banyak berkerumun guna menekan angka penyebaran virus.

“Virus covid-19 ini memang bisa sembuh sendiri dengan ketahanan tubuh yang baik untuk melawan virus. Tapi virus ini penularannya  melalui manusia dan sangat cepat. Kita tidak akan bisa menyelesaikan kuratif kalau preventifnya tidak ditangani. Karena  virus ini bisa sembuh sendiri, jika penyebarannya tidak ada, tidak ada penularan sehingga kasusnya bisa habis,” tegas Joni.

Joni menegaskan dari patroli skala besar ini, di titik cafe kawasan Wonokromo tidak ditemukan adanya orang yang terdeteksi positif covid-19 lewat rapid test. Sehingga seluruh pengunjung yang sudah menjalani rapid test bisa langsung pulang. Dan Gugus Tugas maupun TNI-Polri mengimbau agar mereka lebih baik tinggal di rumah kecuali untuk kepentingan yang sangat penting. (ufi)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.
  BENCHMARKS  
Loading Time: Base Classes  0.0002
Controller Execution Time ( Blog / Remap )  4.9543
Total Execution Time  4.9546
  GET DATA  
No GET data exists
  MEMORY USAGE  
4,527,480 bytes
  POST DATA  
No POST data exists
  URI STRING  
post/item/10801/Kasus-Covid-19-di-Surabaya-Terbanyak-Pemprov-dan-TNI-Polri-Operasi-Besar-Besaran
  CLASS/METHOD  
blog/item
  DATABASE:  ps_lentera (Blog:$db)   QUERIES: 335 (4.9126 seconds)  (Show)
  HTTP HEADERS  (Show)
  SESSION DATA  (Show)
  CONFIG VARIABLES  (Show)