
SURABAYA,LETRA.ID- Pasokan air PDAM Surya Sembada sempat mampet selama 4 hari yang mengakibatkan 60 ribu pelanggan terdampak kekurangan air. Lalu apa langkah PDAM agar kejadian tersebut tidak terulang lagi?
"Saya memastikan sesuai SOP tidak ada acara pengelasan dalam hal pergeseran ini. Harus diusahakan tanpa pengelasan. Karena pengelasan sangat berbahaya. Itu tadi risikonya sangat besar. Harus ada metode yang lain menyambung pipa tanpa pengelasan itu yang jadi SOP kita," kata Direktur PDAM Surya Sembada Surabaya Mujiaman kepada wartawan, Kamis (12/9).
"Kedua peta utitilitas harus kita tangani kalau toh menggunakan kegiatan emergency jangan memakai metode pengelasan," tambah Mujiaman.

Mujiaman menegaskan, bahwa pihaknya tidak akan memberikan kompensasi atau ganti rugi materi kepada pelanggan yang terdampak. Namun begitu, ia akan berjanji akan memberikan kompensasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan.
"Saya yakin bahwa yang dimaksud kompensasi adalah bentuk empati, bentuk tanggungjawab ke depan terutama adalah bentuk PDAM berkomitmen melakukan perbaikan ke depan, berjanji bahwa apa yang terjadi kemarin adalah pertama dan terakhir," terang Mujiaman.
"Karena kemarin bu wali kota sudah menyatakan kejadian ini bukan kesalahan dari PDAM karena sangat darurat. Tetapi kita sesuai dengan undang-undang pelayanan konsumen kita memikirkan bentuk apa tentu saya yakin tidak menuntut satu orang satu triliun ya nanti bangkrut PDAM," lanjutnya.
Pengerjaan basemen Alun-Alun Suroboyo berdampak pada 60 ribu pelanggan PDAM Surya Sembada. Saat PDAM memasang pipa di area proyek tersebut, terjadi gangguan aliran air minimal dua hari mulai Sabtu (14/9). Namun hingga Selasa (10/9), aliran air tak kunjung normal kembali.
Pelanggan yang terdampak itu adalah di kawasan Gubeng, Ngagel Bilka, Jalan Raya Darmo, Basuki Rahmat, Yos Sudarso, Jalan Sedap Malam, Nias, Ambengan, Undaan, Pasar Atom, Pegirian, Wonosari, Wonokusumo, dan Ujung.
Di antara pelanggan-pelanggan PDAM tersebut, terdapat hotel, kafe, rumah sakit, dan gedung perkantoran. Mereka pun mengimbau karyawan dan tamu-tamunya menghemat dan membatasi penggunaan air.(dtk,est)