
SUARABAYA,LETRA.ID– Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Jawa Timur menanda tangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan KADIN Institute Jawa Timur untuk memperkuat sinergi dan mencetak pengusaha andal dari kalangan generasi milenial.
Penandatangan kerjasama dilakukan ketua DPD IWAPI Jatim, Susmiati Rahmawati dan Direktur KADIN Institute Jatim Jamhadi, disela kegiatan Farewell Party Rakernas IWAPI ke 29 di kantor KADIN Jatim di Surabaya, Rabu malam (11/09).
“Anggota IWAPI itu para pengusaha di berbagai bidang, sehingga nantinya bisa memberikan pengalaman sebagai pengusaha bahkan magang bagi mahasiswa KADIN Institute, hingga membuka lapangan kerja bagi lulusan yang belum mendapatkan pekerjaan,” kata Susmiati.
Sementara itu, Direktur KADIN Institute Jatim, Jamhadi mengatakan, farewall party ini difasilitasi oleh KADIN Jatim untuk ajang silaturahim, dan memperlihatkan Jatim sebagai provinsi terbesar kedua di Indonesia yang berkontribusi sekitar 24,3% terhadap industri nasional.
“Saya lihat kalau ibu-ibu pengusaha ini tergabung dalam KADIN tentu ini merupakan suatu magnet yang luar biasa”, ujar Jamhadi.
Kerjasama ini bertujuan mempertemukan kaum wanita pengusaha yang begitu telaten, cekatan untuk menangkap ragam ide KADIN Institute dalam memajukan UKM. Selain itu juga menularkan berbagai ilmu bisnis kepada pengusaha wanita lainnya, melalui model industri komunal.
“Makanya cukup dimaksimalkan spesifikasi namun yang mengerjakan adalah ibu-ibu di sekitar lokasi UKM industri. Dengan begitu industrinya akan berkembang”, tandas Jamhadi.MoU ini sekaligus juga mengimplementasikan berbagai hasil riset KADIN Institute untuk sektor Industri di Jatim.
Dengan jumlah DPD dan DPC IWAPI di wilayah Jatim, kerjasama ini diharapkan dapat memacu industri komunal di tiap daerah.“Saya lihat Trenggalek dan Pamekasan sudah melaksanakan, sedangkan daerah-daerah lain belum terlihat serius sehingga memang diperlukan gerakan diantaranya melalui MoU dengan IWAPI ini”, kata Jamhadi.
Prinsip dari kerjasama itu adalah memperkuat industri, supplay dan konsumsi. Sebab konsumsi itu 50% nya adalah trigger atau mesin pertumbuhan ekonomi industri. Sehingga simbiosis mutualisme dengan IWAPI ini bisa menjadi penguatan industri dan meningkatkan kontribusi PDRB. (ist)