
Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghimbau pada seluruh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten dan Kota serta 75 rumah sakit rujukan yang ada di Jatim untuk segera menggunakan rapid test yang telah dibagikan.
Pasalnya, sampai hari ini, Minggu (5/4/2020), Khofifah menegaskan dari 16.600 rapid test yang telah dibagikan baru 6.263 yang digunakan. Artinya, masih ada sekitar 10.400 rapid test yang belum digunakan. “Karena itu kembali ingin menyampaikan pada seluruh Dinas Kesehatan Kabupaten Kota dan 75 Rumah Sakit rujukan yang telah menerima rapid test tolong segera digunakan, kepentingan untuk bisa melakukan percepatan tracing,” tandasnya.
Dia juga meminta supaya penggunaanya dipercepat terhadap mereka yang sesuai dengan kualifikasi untuk dilakukan pengetesan yang sudah ditentukan oleh tim kuratif. Dari empat kualifikasi tersebut, lanjut Khofifah, yang harus diutamakan untuk dites adalah mereka yang masuk dalam kategori berisiko tinggi.
Lebih lanjut dia menandaskan, dari 6.263 rapid test yang dilakukan, terkonformasi positif berdasarkan rapid test 145. Sedangkan dari jumlah 145 kemudian di lakukan swab, hasilnya yang terkonfirmasi positif ada 4 orang.
“Kepentingan kami adalah melakukan percepatan swab dan PSR, kalau di PCR dan positif maka biaya ditanggung pemerintah pusat, kalau negative ditanggung pemprov. Ini harus kembali saya sampaikan supaya masing-masing daerah selain menyegerakan penggunaan rapid test. Dan yang terkonfirmasi positif dari PCR itu bisa ditracing lebih detail,” tegasnya. (ufi)